Memenangkan kontes modifikasi adalah salah satu cita-cita pemilik motor maupun modifikator yang serius mendandani motornya. Kemenangan tersebut bisa menggambarkan prestasi tertinggi sebuah modifikasi. Bisa mendatangkan kebanggaan alias pride. Paling tidak, kepuasan batin bisa diraih setelah dana, waktu, pikiran, dan tenaga telah tercurah selama ini.
Namun demikian, tidak mudah memenangkan sebuah kontes modifikasi. Dibutuhkan persiapan yang memadai atas tunggangan anda. Jika tidak, hasilnya akan jeblok. Di samping itu ada baiknya mengerti kriteria penilaian untuk sebuah konteks modifikasi yang profesional. Bagaimana itu?
Pada dasarnya semua konteks modifikasi mengenal 3 kriteria dalam melakukan penilaian alias penjurian. Tiga hal yang menjadi scoring juri adalah: Kategori, Ide, Eksekusi. Jika pada setiap kriteria anda memperoleh nilai tertinggi alias nilai maksimal, dapat dipastikan andalah jawaranya.
1) Kategori
Jika anda mendaftarkan motor modifikasi, perhatikan baik-baik kategori apa yang cocok (kecuali untuk memperebutkan best of the best atau kelas free for all). Kategori ini layaknya kamar mandi bagi anda. Tidak mungkin anda masuk kamar perempuan, jika anda laki-laki, dan sebaliknya. Jangan sampai motor modif yang sangar anda daftar di kategori kinclong. Bisa terdiskualifikasi dengan sendirinya. Anda bisa dianggap butuh belajar lagi atau minimal acuh tak acuh.
Untuk tiap-tiap kategori yang tersedia, sangat bergantung pada panitia penyelenggara. Ada kategori kelas (bebek dan motor sport), ada kategori tema (kinclong, ekstrim, ceper, dsb), ada juga kategori aliran (techno, old school, brutal, dsb). Jika populasi motor modif diperkirakan tidak banyak, maka kadang-kadang semua jenis kategori digabung. Namun makin optimis panitia akan jumlah peserta, maka makin banyak kategori yang disediakan.
2) Orisinalitas Ide
Dalam setiap modifikasi, gagasan baru sangat dihargai. Namanya orisinalitas gagasan. Artinya, modifikasi yang diajukan tidak basi, alias sudah banyak yang mengaplikasi. Orisinalitas ini bisa mengacu pada penggunaan barang baru yang masih jarang, atau teknik modifikasi yang baru, atau bisa juga model body maupun kaki-kaki yang baru.
Bagi yang sering mencoba gagasan baru ini, biaya modifikasi akan tinggi. Hal ini karena menyangkut trial and eror yang lumayan banyak untuk memperoleh aplikasi ide baru. Tidak jarang mengorbankan sejumlah barang modifikasi hanya untuk mendapatkan master modifikasi untuk model yang baru.
2) Eksekusi
Salah Satu komponen penilaian yang memiliki nilai tertinggi adalah eksekusi. Artinya meskipun kategori sudah benar (alias tidak salah kamar) atau ide orsinal (artinya tidak asal jiplak), namun apabila teknik, detil, komposisi modifikasinya masih ngawur, maka bisa dipastikan akan gagal memperoleh tempat terhormat.
Modifikasi adalah ajang pamer kemampuan menurunkan gagasan ke dalam praktek untuk menghasilkan produk yang cantik dan memukau. Karena itu menuntut kemampuan artistik dan teknik seorang modifikator. Kehati-hatian, kesungguhan, dan pengalaman adalah kunci agar eksekusi modifikasi benar-benar sesuai ide yang diharapkan dan hasilnya tidak mengecewakan. Seperti sebuah keris, makin halus tempaannya, makin memperjelas kualifikasi empunya. Demikian pula sebuah motor modif. Makin halus eksekusi dan makin detail pengolahannya, makin tinggi kualitasnya.
atas telah terpenuhi, anda sudah boleh berharap menang dalams ebuah ajang kontes. Kalaupun gagal, paling tidak itu karena ada tiga faktor ini:
- Lawan-lawan juga memenuhi kriteria yg sama sehingga kompetisi ketat untuk masuk 3 besar.
- Juri tidak ”bener”, alias tidak paham kriteria atau main mata dengan peserta.
- Apabila kompetisi/kontesnya sendiri untuk ajang dansa-dansi alias tidak profesional.