Tuesday, February 17, 2009
Ada yang bilang, motor habis kena hujan cepat (langsung) dicuci. Jika didiamkan berhari-hari bisa menimbulkan karat. Ada juga yang mewanti-wanti, seusai jalan dan mesin masih panas, jangan langsung diguyur air.
Malah tukang ojek lebih parah. Begitu melihat ada genangan air, kontan berhenti dan motor disiram. Termasuk mesin sehingga mengeluarkan kepulan asap. Bahkan mesin sengaja dinyalakan sambil dimasukkan gigi persneling untuk membersihkan pelek.
Terus terang, sampai sekarang belum ada jawaban yang pasti, boleh tidaknya mesin diguyur kala suhunya masih panas. Agar tidak penasaran, Galan Ridwan, mantan penasehat teknik tim Suzuki AHRS, menjelaskan kalau semua teknik cuci seperti di atas bisa dilakukan, mau mesin masih panas, mati, atau dihidupkan.
Menurut Galan, boleh saja suhu dapur pacu masih panas diguyur air dan tak akan mengubah struktur material. Sebab, suhu pendingin—air yang disemprotkan—maupun pemanas (jika steam) masih di bawah batas ukuran. "Lain hal jika suhu air di bawah minus 0 derajat atau air panas di atas 100 derajat. Itu yang bisa bikin struktur material komponen mesin berubah sehingga kinerja mesin jadi tidak normal," papar alumnus IKIP Bandung, jurusan Teknik Mesin Otomotif.
Ia mencontohkan bola-bola laher saat akan ditempatkan pada bantalan bearing. Jika disiram dengan air minus 10 derajat, komponen itu akan menciut dan dengan mudah masuk ke rumah bantalan.
Jadi, mesin masih panas, dingin, atau masih hidup boleh diguyur. Kecuali mau membuka atau kencangkan baut, sebaiknya suhu mesin dalam kondisi normal.
Lantas bagaimana jika badan sudah lelah habis menempuh perjalanan puluhan kilometer, sementara kondisi motor sudah kotor. Sebenarnya enggak perlu dicuci dan dilap semua. Ada beberapa bagian penting yang mesti bersih.
- Bersihkan mika lampu depan dan belakang dan panel spidometer, terutama sisi-sisinya. Karena jika didiamkan mika akan berembun.
- Perhatikan teleskopik shockbreaker depan. Kalau ada percikan lumpur, as suspensi harus dilap karena jika kotoran terus menempel akan cepat merusak sil shockbreaker.
- Shockbreaker belakang juga harus dilap, terutama model lama. Atau as shock yang enggak ada penutupnya, kotoran bisa merusak sil.
- Kolong sepatbor belakang harus disemprot dan bersih dari kotoran. Terutama untuk skubek, lengan ayun yang menyatu sama mesin disiram. Pengendapan kotoran dikhawatirkan mengganggu kerja lengan ayun dan bisa membuat karat.
Labels: tentang motor dan otomotif