Sunday, May 31, 2009
Sosialisasi mobil hybrid kepada masyarakat kini tak hanya terbatas pada kalangan akademisi, pemerintahan, dan lembaga riset setelah Toyota Astra Motor (TAM) sejak 2007 lalu menyewakan mobil ramah lingkungan ini kepada masyarakat secara luas.
Pada pameran Pekan Lingkungan Indonesia, 28-31 Mei di Jakarta Convention Center, yang masih berlangsung saat ini, TAM juga memboyong Toyota Prius yang sudah populer dengan teknologi ramah lingkungannya itu.
“Kami bahkan melihat antusiasme yang luar biasa terhadap mobil hybrid Toyota, setelah mereka memperoleh pengalaman berkendara secara langsung," ujar Presiden Direktur PT TAM Johnny Darmawan dalam siaran persnya Jumat (29/5) di Jakarta.
Dari pengalaman mengemudi itu, tambah Johnny masyarakat mengetahui bahwa meskipun mengusung teknologi terdepan, pengemudiannya mudah dan performanya tak kalah dengan mobil konnvensional. Hebatnya lagi, efisiensi bahan bakar jauh lebih baik, suaranya nyaris tak terdengar, dan tentu saja lebih ramah lingkungan.
Sosialisasi kendaraan hybrid melalui Toyota Prius, telah dilakukan kepada tokoh masyarakat, kalangan selebritas maupun media, ditujukan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman berkendara melalui mobil terlaris di dunia ini.
Teknologi hybrid yang diaplikasikan Toyota pada produknya dikenal dengan istilah Full Hybrid/Strong Hybrid. Artinya motor listrik dan mesin bensin konvensional mendapatkan porsi kerja yang sebanding. Keduanya dapat berdiri sendiri maupun bekerja sama, sehingga menghasilkan efisiensi bahan bakar dan emisi yang jauh lebih bersih. Ini berbeda dengan teknologi Assist Hybrid dan Mild Hybrid, di mana motor listrik lebih berperan sebagai pendukung kerja mesin bensin atau tidak independen.
“Toyota hanya menggunakan teknologi Full Hybrid, karena kami tidak ingin tanggung-tanggung dalam menciptakan kendaraan berkonsep ramah lingkungan. Ini sejalan dengan komitmen Toyota dalam mencari The Ultimate Eco Car sebagai tujuan akhir,“ tambah Johnny Darmawan.
Untuk lebih memperkenalkan sistem kerja tekonolgi hybrid ini, Toyota gencar melakukan edukasi ke berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga universitas, serta aktif dalam berbagai pameran, seminar untuk umum.
"Kami ingin semakin banyak orang tahu, bahwa teknologi hybrid kami sangat user friendly , sama sekali tidak menyulitkan. Kenapa? karena setiap langkah teknologi yang diambil Toyota selalu berpangkal pada keinginan untuk memudahkan pelanggan. Dan tentu saja, kesiapan internal sangat diutamakan," imbuh Johnny Darmawan lagi.
Mengutip informasi pers yang dikeluarkan Toyota Motor Corporation (TMC), berlawanan dengan kondisi perekonomian Jepang yang tengah dalam masa krisis, pemesanan Toyota Prius generasi ke-3 melonjak luar biasa, lebih tinggi dari yang diperkirakan, yaitu mencapai angka 80 ribu unit. Menghadapinya, TMC berencana menaikkan angka produksi menjadi 50 ribu unit per bulan mulai Juni mendatang. Terhitung hingga akhir 2008, Toyota telah memasarkan lebih dari 1,2 juta unit Toyota Prius di dunia.
Toyota mendominasi 80% penjualan kendaraan hybrid di dunia dengan angka total 1,7 juta unit pada periode yang sama.
“Dengan angka tersebut, Toyota telah menjadi produsen mobil hybrid terbesar di dunia, namun kami tak berhenti di sini. Di tahun 2020 TMC mentargetkan adanya varian hybrid pada setiap model kendaraan Toyota. Semoga Indonesia dapat menyumbangkan sesuatu yang berarti dalam pencapaian cita-cita luhur tersebut,” ujar Johnny Darmawan.